Iman yang Gagal Diwariskan

Bacaan Alkitab hari ini :  Yehezkiel 19

Melalui puisi, Allah menggambarkan kondisi terakhir bangsa Israel. Bagian pertama menceritakan seekor induk singa yang melambangkan garis kerajaan Daud dari suku Yehuda yang dijuluki singa (Kejadian 49:9). Induk singa melahirkan dan membesarkan dua anak singa yang melambangkan dua raja terakhir yang akan dihukum Allah karena tidak taat kepada Allah. Kerajaaan anak singa pertama ditaklukkan Mesir dan rajanya ditawan ke Mesir (Yehezkiel 19:2-4). Kiasan ini ditujukan kepada raja Yoahas yang ditaklukkan raja Nekho dan ditawan ke negeri Mesir (2 Raja-raja 23:31-33). Selanjutnya, kerajaan anak singa kedua melakukan kesalahan yang sama dan ditaklukkan bangsa Babel, rajanya ditawan ke Babel (Yehezkiel 19:5-9). Kemungkinan, kiasan ini ditujukan kepada raja Yoyakhin yang tidak menghormati Allah sehingga dihukum Allah melalui pembuangan ke Babel (2 Raja-raja 24:8-17). Bagian kedua menceritakan pohon anggur yang pernah tumbuh subur dan menjadi kokoh dengan cabang yang kuat hingga menjulang ke langit (Yehezkiel 19:10-11). Kiasan ini melambangkan kerajaan Daud yang pernah mengalami kejayaan. Namun, pohon ini tercabut, carang dan rantingnya dibakar habis, melambangkan berakhirnya kerajaan Yehuda karena ditaklukkan bangsa Babel (19:12-14).

Pengalaman bangsa Israel menegaskan pentingnya gerakan pemuridan di gereja. Melalui kelompok pemuridan, sesama orang percaya dapat saling menjaga dan menguatkan, sehingga mampu bertahan dalam iman melewati segala keadaaan. Selain itu, pemuridan merupakan wadah untuk mewariskan iman dan membangun generasi penerus yang tangguh. Bagaimanakah keterlibatan Anda dalam gerakan pemuridan di gereja? [TF]

Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam
Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di
depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang
dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
— 2 Timotius 2:1-2